Author: Writer Team
Kami di sini dengan satu misi untuk membantu pemilik bisnis memulai, meningkatkan, dan mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yang benar-benar bermakna saat ini dan di masa depan.
Pengertian dan Cara Kerja Cyber Security Narrative – Di era digital saat ini, keamanan cyber merupakan hal yang penting. Karena fungsi utama dari cyber security yaitu untuk menjaga privasi dan melindungi informasi yang sensitif dari ancaman di dunia maya. Perlindungan ini tidak hanya untuk perusahaan atau organisasi saja, juga untuk individu.
Cyber security adalah sebuah sistem atau cara untuk melindungi komputer, jaringan, sistem, dan data dari serangan atau akses yang tidak sah.
Narasi Keamanan Siber atau Cyber Security Narrative berfokus pada perlindungan sistem komputer, jaringan, dan data dari ancaman digital. Ini melibatkan penggunaan teknologi, protokol, dan praktik untuk mencegah serangan, kebocoran data, dan gangguan lainnya.
Ada banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk menjaga keamanan cyber, contohnya seperti menggunakan firewall, enkripsi, dan autentikasi yang kuat. Berikut adalah penjelasan masing-masing penerapannya tersebut:
Selain itu, ada juga beberapa cara lain untuk melakukan pengamanan cyber. Contoh lainnya seperti menggunakan software keamanan, memperbarui sistem secara berkala, dan melatih staf untuk memahami pentingnya keamanan cyber dan menjaganya.
Pengamanan cyber terbagi ke dalam beberapa jenis. Berikut 3 jenis keamanan yang paling populer untuk kebutuhan perusahaan atau organisasi maupun individu.
1. Network Security
Sistem yang pertama ini bertujuan untuk melindungi jaringan komputer dari serangan atau akses yang tidak sah. Network security meliputi berbagai cara pengamanan, termasuk penggunaan firewall, enkripsi, dan autentikasi.
2. Cloud Security
Sistem berikutnya, yaitu cloud security, bertujuan untuk melindungi data yang kamu simpan di cloud. Fungsinya yaitu untuk melindungi data yang ada di cloud dari serangan atau akses yang tidak sah. Proses pengamanannya tetap sama yaitu melalui enkripsi, autentikasi, dan sistem keamanan fisik yang tepat.
3. Application Security
Sesuai namanya, sistem berikutnya ini bertujuan untuk melindungi aplikasi atau software dari serangan maupun akses yang tidak sah. Sistem keamanan ini dapat melindungi pencurian atau kerusakan informasi yang bisa merugikan perusahaan maupun individu.
Cara kerja dari pengamanan cyber cukup beragam. Berikut kami paparkan beberapa cara kerja yang paling populer.
1. Menggunakan Antivirus
Antivirus adalah perangkat lunak yang bisa memindai sistem komputer atau perangkat mobile untuk mendeteksi malware atau virus. Antivirus akan memindai semua file yang terpasang di sistem, dan semua file yang kamu unduh atau kamu kirim melalui internet.
Jika antivirus menemukan adanya malware atau virus, maka akan muncul notifikasi dan menawarkan opsi untuk menghapus atau menonaktifkan malware tersebut.
2. Memperbarui Software
Memperbarui perangkat lunak atau software merupakan cara efektif untuk meningkatkan keamanan sistem. Banyak pengembang software yang merilis update dengan perbaikan keamanan untuk menutup kelemahan keamanan di versi sebelumnya.
Jika sistem tidak kamu perbarui dengan versi terbaru, maka kelemahan tersebut bisa terpapar dan membahayakan sistem.
3. Menggunakan Kata Sandi yang Kuat
Cara kerja yang berikut ini merupakan sistem yang tergolong mudah. Kamu bisa mengaplikasikannya sendiri. Penggunaan kata sandi yang kuat sangat penting sebagai kunci agar keamanan cyber milikmu tidak mudah ditembus.
Sandi yang kuat biasanya berisi satu huruf kapital, nomor dan menambahkan simbol. Model sandi ini merupakan model yang paling populer untuk menjamin keamanan data di internet.
Ada banyak contoh kasus serangan cyber yang pernah terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh kasus yang pernah dan bahkan masih sering terjadi.
1. Serangan Phishing
Serangan yang pertama ini merupakan sebuah taktik penyerangan untuk mengelabui pengguna internet. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan informasi pribadi atau akses ke sistem mereka dengan cara mengirimkan email atau menyebarkan link yang terlihat seperti asli.
Penyerang biasanya mengaku sebagai salah satu perusahaan atau organisasi yang kredibel. Selain itu juga menyamar sebagai pihak yang tepercaya, sehingga pengguna mudah terkecoh.
2. Ransomware
Contoh berikutnya ini merupakan sebuah malware yang bisa mengenkripsi semua file di sistem pengguna. Setelah file tersebut berubah, kemudian pelaku akan menuntut uang tebusan agar semua file tersebut didekripsi.
Korban yang tidak membayar tebusan biasanya akan kehilangan akses ke semua file yang terkena ransomware tersebut.
3. Serangan DDoS
DDoS (Distributed Denial of Service) merupakan serangan hacking. Cara kerjanya yaitu mengirimkan banyak permintaan koneksi ke server maupun website secara bersamaan. Serangan ini dapat menyebabkan server website menjadi terbebani dan tidak bisa diakses.
DDoS merupakan serangan yang bisa merusak server atau website. Bahkan bisa menyebabkan kerugian yang besar secara finansial bagi perusahaan maupun organisasi.
Ada tiga konsep untuk memahami cyber security yaitu confidentiality (kerahasiaan), integrity (integritas), dan availability (ketersediaan) informasi.
1. Kerahasiaan
Konsep yang pertama adalah kerahasiaan. Maksudnya adalah membatasi akses dan hanya diperuntukkan orang-orang tertentu. Hal ini penting dilakukan agar di kemudian hari tidak terjadi kebocoran data. Misal, hanya orang-orang tertentu yang bisa mengakses laporan keuangan. Sedangkan lainnya, tidak.
Satu hal yang penting dari kerahasiaan adalah mengaktifkan two factor authentication (2FA). Jadi, ketika hendak mengakses akun tertentu harus melewati dua proses. Pertama, masuk melalui password. Kedua, masuk melalui kode khusus yang dikirim ke piranti tertentu.
2. Integritas
Konsep kedua adalah integritas. Maksudnya, menyampaikan informasi yang benar, tepat, dan akurat kepada publik. Selain menyimpan informasi, perusahaan perlu menjaga data yang dimiliki pengguna. Jangan sampai hal tersebut bocor ke pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Cara untuk menghindari kebocoran data seperti enkripsi, tanda tangan digital, atau certificate authority (CA).
3. Ketersediaan
Konsep ketiga adalah siap sedia. Maksudnya, jangan sampai pelanggan kecewa dengan sistem yang Anda atau perusahaan miliki. Misal, perusahaan Anda berbasis aplikasi keuangan. TIba-tiba, aplikasi keuangan sedang macet dan tidak tertangani dalam kurun waktu tertentu. Hal ini dapat membuat pelanggan berpindah ke kompetitor.
Dalam penerapannya, cyber security harus menghadapi berbagai jenis ancaman yang mungkin terjadi.
1. Cyber Crime
Cyber crime adalah kejahatan yang menyasar sistem perangkat komputer. Pelaku melakukan akses ilegal, transmisi ilegal atau manipulasi data untuk tujuan tertentu. Di antaranya menciptakan gangguan dan mencari keuntungan finansial.
2. Cyber Attack
Berbeda dengan cyber crime yang bisa menyasar siapa saja, target cyber attack biasanya melibatkan kepentingan politik. Aktivitas ini berusaha mengumpulkan informasi, mencuri data, hingga mengambil alih sistem targetnya.
3. Cyber Terrorism
Cyber Terrorism mengacu pada usaha mengancam, provokasi atau intimidasi lewat sistem komputer. Aktivitas cyber ini sangat berbahaya karena menyebabkan kepanikan dan ketakutan skala besar.
Kesimpulan
Cyber security mencakup alat, kebijakan, dan konsep keamanan yang dapat digunakan untuk melindungi aset organisasi dan pengguna. Keamanan siber dapat meminimalisir masuknya risiko ancaman ke dalam sistem komputer.
Upaya perlindungan ini dilakukan pada perangkat komputasi, aplikasi, layanan, dan informasi yang dikirimkan serta disimpan di lingkungan siber.
Serangan siber memang merupakan sesuatu yang sangat berbahaya. Tetapi kamu tidak perlu khawatir, karena kamu dapat mengatasinya dengan beberapa metode yaitu:
Kami di sini dengan satu misi untuk membantu pemilik bisnis memulai, meningkatkan, dan mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yang benar-benar bermakna saat ini dan di masa depan.
Subscribe to my newsletter! Get FREE RESOURCES to grow and expand your business