Author: David Cornelis
Business Management Consultant with a penchant for Innovative Startups, Entrepreneurial SMEs, and Strategic Investment.
Sektor pendidikan merupakan salah satu yang paling terdampak pandemi. Ada beberapa tantangan yang hadir di era normal baru. Oleh karena itu, di semua tingkatan sekolah perlu menangani tantangan ini dan mengevaluasi dengan cermat rencana dan prosedur tentang penerapan kenormalan baru di dunia pendidikan.
Krisis kesehatan ini mengubah institusi seperti keluarga, sekolah, dan pekerjaan. Rumah tinggal menjadi ruang tunggal untuk tiga institusi dalam masyarakat modern, yaitu keluarga, pekerjaan, dan sekolah (Holdsworth, 2020).
Pandemi global telah menciptakan keadaan normal baru yang semakin membuka peluang bagi penerapan pendidikan daring dalam skala besar, karena memiliki keunggulan fleksibilitas, aksesibilitas informasi, jangkauan global, kesetaraan, inovasi, dan efisiensi. Semakin banyak lembaga yang menawarkan program pendidikan jarak jauh dan campuran yang memberikan gelar maupun sertifikasi yang dibutuhkan di dunia kerja.
Peluang dan tantangan yang ada harus dipahami secara serius untuk dapat mengetahui bagaimana memberikan pendidikan yang berkualitas saat ini dan sejauh mana kita akan menjadi siap ketika krisis lain datang di masa depan. (Tria, 2020).
Teknologi cenderung terus berlangsung dan meningkat pemakaiannya. Teknologi dari zaman ke zaman membuat segala sesuatu menjadi lebih murah, mudah, serta cepat. Teknologi mengantarkan manusia untuk menikmati dunia jarak jauh, tanpa batas ruang dan waktu. Semua pihak perlu menciptakan ekosistem pendidikan yang menarik dan memberi nilai baru.
Praktik terbaik dari seluruh dunia menyarankan bahwa pendekatan pendidikan harus merupakan pendekatan pembelajaran campuran/blended learning (PC). Strateginya mencakup campuran pembelajaran berbasis teknologi sinkron (atau langsung), dan asinkron (atau terekam), ditambah dengan diskusi tatap muka dalam kelompok kecil dalam komunitas tempat tinggal siswa (Rishikesh, 2020).
PC yang mendahului teknologi pembelajaran modern, evolusinya terikat erat dengan teknologi komunikasi informasi kontemporer. Karakteristiknya yang dianggap penting adalah yang berkaitan dengan pembentukan dan kemajuan yang jelas menuju tujuan pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dan komunikasi efektif dari instruktur. Ini berpotensi untuk meningkatkan proses belajar mengajar dalam lingkungan pendidikan untuk menjadi lebih responsif terhadap gaya hidup siswa kontemporer. (Dziuban et al., 2018).
Pengajaran & Pembelajaran Berbasis Hasil (PPBH) dan PC secara luas dipromosikan di pendidikan tinggi. Penggunaan sumber daya daring adalah salah satu komponen kunci dalam PPBH atau PC. Penggunaan sumber daya daring yang efektif dalam PC akan membantu siswa dalam mencapai hasil belajar tertentu (Lau, 2020).
PC secara tradisional dipandang sebagai pilihan populer dalam upaya mendidik di dunia digital yang terus meningkat. Pandemi 2020 memaksa pendidik di seluruh dunia untuk memikirkan kembali bagaimana kelas dapat disampaikan dalam format alternatif untuk pendekatan campuran tradisional ini. (Drohan et al., 2020). Pembuat kebijakan juga harus berinvestasi dalam program pendidikan berbasis kompetensi yang mengajarkan keterampilan dengan nilai pasar kerja. (Carnevale et al., 2015).
Ada kebutuhan untuk mempertimbangkan pendidikan baru, serta peluang dan tantangan yang muncul. Implikasi dari krisis yang berlanjut pada empat elemen kurikulum, yaitu pada tujuan, isi, pendekatan, dan evaluasi. (Cahapay, 2020). Sumber cita-cita pendidikan adalah pengalaman yang bermakna dalam konteks sekolah, keluarga, pekerjaan dan kegiatan sukarela dan kemasyarakatan. Pembelajaran berdasarkan pengalaman akan menantang para siswa, guru, dan bahkan mungkin lebih banyak lagi pendidik. (Swennen, 2020).
Pandemi membuat semua aktivitas luring harus diubah menjadi interaksi daring. Dalam kurun waktu normal baru ini, terdapat enam strategi penyelenggaraan pendidikan daring, yaitu strategi kontekstualisasi, penyampaian yang tepat, adaptasi yang tinggi dalam menggunakan teknologi, dukungan yang memadai, partisipasi yang berkualitas, serta proses yang berkelanjutan. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi memberikan landasan teknis untuk reformasi pendidikan dan peluang inovasi dalam pendidikan.
Pandemi ini mempengaruhi banyak model manajemen pendidikan. Banyak negara mulai mempertimbangkan kembali pengajaran berbasis teknologi, di mana platform daring akan mengambil peran utama dalam kualitas pengajaran di setiap bidang studi.
Digitalisasi telah mempercepat, mengkonsolidasikan, dan menyetujui sistem pembelajaran jarak jauh, sekaligus mengungkap sejumlah masalah, di mana teknologi yang tidak memadai, kurangnya perangkat lunak yang sesuai, staf pengajar yang tidak profesional, keengganan siswa untuk belajar menggunakan teknologi pembelajaran jarak jauh, kurangnya rasa memiliki dan keterhubungan, serta kurangnya keterlibatan.
Peserta didik yang memiliki keterampilan teknis dasar akses ke teknologi, dan yang memiliki motivasi diri dalam pembelajaran, serta disiplin diri dalam manajemen waktu dapat berhasil dalam pendidikan daring. Dengan menggabungkan kecerdasan buatan dan pendidikan seluler, pendidikan daring akan terus memainkan peran penting dan akan hidup berdampingan dengan pendidikan tradisional untuk memberikan lebih banyak pilihan, mempromosikan kesetaraan, dan meningkatkan inovasi. (Xie et al., 2020).
Yang paling kritis dalam lanskap pendidikan saat ini adalah kesiapan sekolah dalam pengambilan keputusan untuk beralih dari sistem pembelajaran tatap muka ke sistem pembelajaran yang fleksibel atau pembelajaran jarak jauh daring untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Diusulkan dalam riset adalah penggunaan rekaman tambahan untuk melanjutkan keterlibatan pelajar terutama karena pembelajaran jarak jauh menjadi lebih umum. (Glantz & Gamrat, 2020).
Perhatian efek digitalisasi saat ini difokuskan pada gamifikasi kegiatan pendidikan sebagai alat pengajaran yang efektif untuk menaikkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses pendidikan, menguatkan motivasi dan mampu mengendalikan pengetahuan siswa (Nesterchuk et al., 2020). Setelah revolusi pandemi ini, sangat penting untuk menganalisis bagaimana kegiatan Pendidikan Jasmani secara tepat di masa depan. (Savagpun, 2020).
Kerangka kerja harus dikembangkan, begitu juga dengan rencana kesinambungan dan pembentukan konsorsium untuk pembelajaran berkelanjutan yang didasarkan pada alat dan sumber daya yang ada dari lembaga, kemampuan staf dan anggota fakultas, dan kapasitas siswa. Pendidikan yang setara dan berkualitas harus dibagikan di antara siswa. (Palaoag, 2020).
Pelaksanaan konsensual dari para pemangku kepentingan utama, terutama antara peserta didik dan guru, dalam menangani pendidikan di saat pandemi harus menjangkarkan dorongan pada 4A pendidikan jarak jauh, yaitu aksesibilitas, availabilitas, adaptasi, dan akseptabilitas. Selain itu, kontekstualisasi atau diversifikasi pengajaran merupakan faktor penting dalam keberlanjutan dan pemerataan pendidikan bagi semua peserta didik (Sali, 2020).
Pendidikan jarak jauh menjadi pilihan yang tepat untuk mengatasi situasi pendidikan yang menjembatani saat ini di mana guru dan peserta didik secara geografis terpisah. Pendidik hendaknya tidak hanya fokus pada hasil pembelajaran tetapi lebih kepada bagaimana menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan transformatif bagi peserta didik.
Selama hampir setahun belakangan ini, para pendidik belajar dan beradaptasi menguasai keterampilan baru yang tidak ada sebelumnya, yaitu keterampilan literasi digital. Itu menjadi “Pekerjaan Rumah” baru bagi para pendidik untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dari sebelumnya tatap muka menjadi jarak jauh secara daring yang tentunya harus dapat menarik minat siswa dalam belajar.
Terdapat celah yang harus segera ditutup dengan keahlian guru dan pembuat kebijakan untuk merancang platform pembelajaran via media teknologi digital dan juga menciptakan konten pembelajaran yang bukan hanya benar, tetapi juga menarik bagi siswa. Tentunya dengan adanya aktivitas daring sebisa mungkin tidak menurunkan kualitas dan minat serta capaian pembelajaran siswa, terutama bagi para pendidik dan juga siswa di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal.
Kemendikbud saat ini juga memiliki program bantuan kuota untuk peserta didik pendidikan anak usia dini hingga universitas, dan juga diberikan bantuan subsidi upah untuk para pendidik, hingga menyiapkan akun pembelajaran elektronik.
Tidak lupa, baik para pendidik maupun peserta harus menyiapkan dan memiliki Emergency Distant Learning, yaitu untuk mempersiapkan segala sesuatunya agar kegiatan belajar mengajar tetap jalan dan tidak mengalami hambatan maupun gangguan teknis saat kegiatan belajar-mengajar sedang berlangsung.
Selain komunikasi dua arah, juga harus ada koneksi pada proses pembelajaran, yaitu hubungan batin dan emosi yang tetap terjalin antar peserta didik dan pendidik dalam pembelajaran daring.
Kolaborasi antar para pendidik, peserta, dan semua pihak perlu bergandengan tangan bersama, termasuk startup teknologi pendidikan yang memudahkan proses pendaftaran, pembelajaran, hingga kemudahan pembayaran kelas sangat perlu dikembangkan. Sehingga tercipta suatu komunitas-komunitas para pembelajar yang memiliki tujuan bersamanya adalah terbentuk secara agregat sebuah ekosistem taman belajar daring yang penuh dengan kesenangan akan pembelajaran dan keingintahuan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Maju terus pendidikan di Indonesia!
Jakarta, 6 Januari 2021
David Cornelis Mokalu
DAFTAR PUSTAKA
Buheji, Mohamed & Ahmed, Dunya. 2020. “Implications of Zoom and Similar Apps on ‘Flip-class’ Outcome in the New Normal”: International Journal of Learning and Development ISSN 2164-4063 2020, Vol. 10, No. 3.
Cahapay, Michale. 2020. “Rethinking Education in the New Normal Post-COVID-19 Era: A Curriculum Studies Perspective”: Aquademia, 2020 – Volume 4 Issue 2, Article No: ep20018
Carnevale, Anthony P et al., 2015. “Learning While Earning: The New Normal”: Georgetown University Center on Education and the Workforce.
Drohan, David et al., 2020. “Online Education and the “New Normal””: Proceedings of the 21st Annual Conference on Information Technology Education October 2020 Pages 301.
Dziuban, Charles et al.. 2018. “Blended learning: the new normal and emerging technologies”: International Journal of Educational Technology in Higher Education volume 15, Article number: 3. Springer.
Glantz, Edward & Gamrat, Chris. 2020. “The New Post-Pandemic Normal of College Traditions”: SIGITE ’20: Proceedings of the 21st Annual Conference on Information Technology Education
Holdsworth, Roger. 2020. “Remote education in times of COVID-19”: A digital ethnographic study of the ‘New Normal’ in some parts of the world. No. 246.
Lau, Nga-Sin et al. 2020. “Enhancing blended courses to facilitate student achievement of learning outcomes”: ICHL’10 Proceedings of the Third international conference on Hybrid learning.
Nesterchuk et al. 2020. “Digitalization as the “new normal” of higher education”: Journal of Physics: Conference Series, Volume 1691.
Pacheco, José. 2020. “The “new normal” in education”: Springer Nature Switzerland AG.
Palaoag, Thelma. 2020. “Prepping the New Normal: The Readiness of Higher Education Institution in Cordillera on a Flexible Learning”: ICEMT 2020: 2020 The 4th International Conference on Education and Multimedia Technology.
Rishikesh, B S. 2020. “Questioning the New Normal”: Learning Curve Issue 8. Azim Premji University. India.
Sali, Abdul. 2020. “Rethinking Distance Education In Covid-19 Pandemic: Perspectives On Education Equity In The ‘New Normal’”: College of Graduate Studies and Teacher Education Research. Philippine Normal University.
Savagpun, Pufa. 2020. “New Normal, Classroom Model, Physical Education, COVID-19, Revolution”: Journal off Education Naresuan University, 22(3), 351-357.
Swennenm Anja. 2020. “Experiential learning as the ‘new normal’ in teacher education”: European Journal of Teacher Education Volume 43, 2020, Issue 5.
Tria, Jose. 2020. “The COVID-19 Pandemic through the Lens of Education in the Philippines”: The New Normal. International Journal of Pedagogical Development and Lifelong Learning, 1(1), ep2001.
Xie, Xin et al. 2020. “COVID-19 pandemic – online education in the new normal and the next normal”: Journal of Information Technology Case and Application Research Volume 22, 2020 – Issue 3.
Business Management Consultant with a penchant for Innovative Startups, Entrepreneurial SMEs, and Strategic Investment.
Subscribe to my newsletter! Get FREE RESOURCES to grow and expand your business