Author: Writer Team
Kami di sini dengan satu misi untuk membantu pemilik bisnis memulai, meningkatkan, dan mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yang benar-benar bermakna saat ini dan di masa depan.
Apa itu Decentralized Apps? – Jika kita mengingat era dulu, saat itu handphone masih memiliki warna layar yang monokrom dan bentuk yang tebal serta bobot yang lumayan berat. Akan tetapi sekarang sudah banyak fitur didalamnya yang menjadikannya sebagai smartphone karena dapat digunakan untuk fotografi, permainan, bisnis, hingga bidang finansial.
Begitu juga dalam layanan keuangan. Saat ini layanan keuangan menawarkan transaksi yang direct langsung kepada sesama pengguna tanpa pengawasan dari pihak ketiga. Istilah ini dikenal dengan sistem decentralized atau desentralisasi.
Sistem decentralized kemudian dituangkan dalam aplikasi atau program digital yang disebut dengan decentralized apps. Nah, apa itu decentralized apps? Apa keunggulan dan kelemahannya?
Decentralized apps atau dikenal juga dengan DApps adalah program digital yang menyediakan layanan dengan menggunakan teknologi blockchain yang memberikan kendali lebih besar kepada penggunanya. Maka dapat dikatakan jika decentralized app adalah layer aplikasi dari teknologi blockchain.
DApps menawarkan kegiatan transaksi tanpa adanya pengawas atau perantara terpusat karena menggunakan sistem peer-to-peer (P2P) sehingga transaksi dapat dilakukan secara langsung di antara pengguna. Contoh penggunaan decentralized apps dapat dilihat dari cryptocurrency atau aset kripto.
Aset kripto berjalan pada jaringan blockchain dengan menggunakan DApps. Oleh karena itu, crypto memiliki sifat yang open source dan terbebas dari kendali dan campur tangan pemerintah atau lembaga keuangan.
Ada banyak jenis decentralized apps yang digunakan dalam jaringan blockchain. Nah, pembagian jenis DApps ini dapat dibagi berdasarkan tipenya, yaitu:
1. Tipe 1
DApps tipe ini memiliki blockchainnya sendiri, tetapi fungsinya hanya sebatas untuk perpindahan dana atau transaksi saja. Contohnya, Bitcoin, Litecoin, dan lainnya.
2. Tipe 2
Tipe 2 dapat dikatakan sebagai pelopor era baru yang penggunaannya tidak hanya digunakan sebagai transaksi saja tapi juga untuk membangun smart contracts (kontrak pintar). Contoh tipe 2 adalah Ethereum, Binance Smart Chain, dan lainnya.
3. Tipe 3
Tipe 3 merupakan jenis DApps yang sepenuhnya bergantung pada blockchain lain tanpa memiliki blockchain sendiri. DApps ini biasanya digunakan sebagai tempat perdagangan atau pinjam meminjam crypto. Contohnya adalah Uniswap, Pancakeswap, dan lainnya.
Dalam aplikasi standar, seperti Grab atau Facebook, sistem komputer dimiliki dan dioperasikan oleh suatu organisasi dengan otoritas penuh atas aplikasi dan cara kerjanya. Artinya hanya dikendalikan oleh suatu organisasi saja.
Dalam proses kerja decentralized apps harus memenuhi 4 unsur yaitu: open source, decentralized, incentivized (aplikasi memiliki aset digital baik dalam bentuk mata uang digital atau token), dan algorithm (mekanisme konsensus).
DApps yang memiliki software yang bersifat open-source menggunakan sistem Blockchain terdesentralisasi, memberikan kewenangan tersebut kepada orang lain sebagai pihak yang mengoperasikannya.
Artinya, tidak hanya 1 pihak saja yang bertindak sebagai “pemimpin” dalam jaringan, tetapi banyak pihak yang menggunakan jaringan tersebut. Oleh karena itu, Dapp memiliki kebebasan dari intervensi pihak luar.
Dapps akan bekerja dengan membagikan node transaksi kepada para validator. Para pengguna akan bertindak sebagai validator yang akan memvalidasi proses transaksi. Dengan begitu prosesnya bisa lebih cepat dan efisien.
Memiliki sifat yang terdesentralisasi, DApp memiliki berbagai keunggulan yang menguntungkan penggunanya. Keuntungan penggunaan decentralized app adalah:
Dibalik keuntungannya, tentu terdapat juga kekurangannya. Nah kekurangan dari DApps adalah:
Ada banyak contoh DApps saat ini ada di Blockchain. Setiap DApps memiliki keunggulan dan fungsinya masing-masing. Contohnya Ethereum. DApps ini adalah pelopor penggunaan kontrak pintar dalam DApps untuk kegiatan transaksi.
Ada juga Solana yang merupakan DApps yang mampu memproses transaksi dengan sangat cepat. DApps Solana mampu memproses transaksi hingga 50 ribu transaksi per detik.
Masih ada banyak DApps lain seperti Polkadot yang bertujuan membangun ekosistem multichain, atau Polygon yang menawarkan biaya transaksi yang murah dan masih banyak lainnya.
Kamu dapat memilih DApps yang sesuai untuk kebutuhan. Fitur dalam DApps memang dibuat untuk membantu mengatasi kendala yang ada dalam transaksi tradisional.
Sekian informasi tentang Apa itu Decentralized Apps? dan Apa Keunggulan dan Kelemahan Decentralized Apps?, Terimakasih.
Kami di sini dengan satu misi untuk membantu pemilik bisnis memulai, meningkatkan, dan mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yang benar-benar bermakna saat ini dan di masa depan.
Subscribe to my newsletter! Get FREE RESOURCES to grow and expand your business