Sejarah Uang (Jack Weatherford)

Sejarah Uang (Jack Weatherford)

TIGA REVOLUSI UANG

Ada tiga gelombang besar: lahirnya koin di Lydia yang memicu pasar terbuka; kebangkitan bank serta uang kertas pada Renaisans; dan pergeseran mutakhir menuju uang elektronik/virtual yang mengubah bisnis, negara, serta perilaku bertransaksi sehari-hari di seluruh dunia.

KELAHIRAN KOIN LYDIA

Koin pertama dari electrum distempel kepala singa, menyeragamkan berat dan nilai sehingga orang cukup menghitung, bukan menimbang. Standardisasi ini mempercepat transaksi, memperluas partisipasi publik, dan menumbuhkan perdagangan dari kebutuhan sehari-hari hingga barang mewah lintas wilayah yang tepercaya.

REVOLUSI PASAR SARDIS

Sardis melahirkan sistem pasar ritel: kios berjajar, tiap pedagang berspesialisasi. Herodotus menyebut Lidia bangsa kapeloi, “tukang jual”, karena perdagangan menjadi budaya dominan. Inovasi pasar ini menjadi cikal-bakal agora Yunani, alun-alun Eropa, hingga mal modern di banyak kota.

COKELAT JADI MATA UANG

Di Aztek, biji kakao berfungsi sebagai uang komoditas: menyetarakan barter, dihitung per kantong besar, dan bahkan dipalsukan dengan kulit diisi lumpur. Untuk transaksi besar, quachtli, jubah kapas, menjadi satuan nilai; pasar diawasi ketat oleh pejabat negara pusat setempat.

ROMAWI DAN DEBASEMENT

Kekaisaran Romawi merusak mata uangnya: Nero mengecilkan kadar perak denarius, penerusnya terus mendebasiasi hingga nyaris tanpa perak. Uang bertambah jumlah, bukan nilai; harga gandum melonjak ratusan kali, menandai inflasi struktural dan meruntuhkan kepercayaan berantai, spekulatif, dan merusak.

BANK RENAISANS DAN KERTAS

Renaisans menghidupkan bankir Italia, menata pembayaran lintas kota dengan giro, wesel, dan akuntansi; lahirlah bank nasional serta peredaran uang kertas. Sistem keuangan internasional berkembang, membiayai seni, negara, dan perdagangan jarak jauh secara lebih efisien dan aman.

KELAHIRAN DOLAR MODERN

Bab “Birth of the Dollar” menelusuri dominasi dolar, berakar pada Spanish milled dollar yang menjadi unit baku Amerika; koin asing ini sah sampai 1857. Standar perak yang konsisten membangun kepercayaan dan menyiapkan fondasi denominasi desimal modern.

KARTU PLASTIK DAN UTANG

“Interlude in Plastic” menggambarkan kartu kredit yang “mendemokratisasi” utang: konsumsi naik, status dirayakan, biaya tersembunyi menjerat. Kartu menjadi jembatan menuju pembayaran nontunai massal, sekaligus menggeser risiko ke rumah tangga melalui bunga, biaya layanan, dan penalti keterlambatan memberatkan.

MENUJU UANG ELEKTRONIK

Akhirnya, uang bergerak ke ranah tak kasatmata: transfer elektronik, “perang” uang digital, dan jaringan global. Uang menjadi data; kecepatannya memperluas pasar sekaligus menantang regulasi, privasi, dan inklusi ketika tunai tersisih oleh dompet serta kartu cerdas real-time global.