the blog

Latest news.
Pria yang Meninggalkan Uang (Mark Sundeen)

Pria yang Meninggalkan Uang (Mark Sundeen)

Pria yang Meninggalkan Uang (Mark Sundeen)

KEPUTUSAN MENINGGALKAN UANG

Pada tahun 2000, Daniel Suelo menaruh simpanan terakhirnya—tiga puluh dolar—di bilik telepon dan pergi, bukan karena gila atau kecanduan, melainkan pilihan sadar untuk berhenti tunduk pada uang dan kecemasan yang ditimbulkannya.

FILSAFAT TANPA TRANSAKSI

Selama bertahun-tahun ia tak menerima, menggunakan, atau membarter barang; prinsipnya memakai yang “diberikan atau dibuang” serta yang sudah ada dan berjalan. Hidup tanpa uang baginya bukan asketisme muram, melainkan kelimpahan berbasis kepercayaan dan relasi langsung.

HUNIAN GUA DI UTAH

Suelo membangun rumah di ceruk batu gurun Utah: menata ranjang, tungku kaleng, menyimpan beras dan kacang dari dumpster, mandi di sungai, dan menyambut pejalan dengan catatan “silakan pakai apa pun punyaku.” Sampai seorang ranger mengusirnya melampaui batas 14 hari.

CARA MAKAN DAN SUMBER

Ia meramu bawang liar, kaktus, kelp, hingga kerang; sesekali roadkill; namun lebih memilih menyelamatkan makanan layak buang. Catatan panen dumpster, dari roti sampai jagung, menunjukkan limbah pangan melimpah, menggeser rasa malu menjadi kelihaian bertahan. “Ada cukup makanan di dumpster,” ujarnya.

Pria yang Meninggalkan Uang (Mark Sundeen)

KOMUNITAS DAN JAMUAN GRATIS

Program Free Meal di Moab menyajikan makan siang 365 hari setahun dari sisa restoran dan kantin—bukan bantuan karitatif, melainkan kebersamaan “hand-across” lintas kelas. Suelo hadir hampir tiap hari, mencuci piring, dan merayakan komunitas yang terbentuk tanpa uang.

HUKUM, HAK, DAN PUBLIK

Dihadapkan denda dan hakim, Suelo menegaskan ruang publik untuk publik dan memilih layanan komunitas ketimbang membayar. Ia menolak identitas legal dan menjawab polisi: “Walking in America,” menekankan hak warganya untuk melintas dan hidup sederhana.

SPIRITUALITAS DAN ETIKA

Keputusannya berakar pada tradisi religius—dari Yesus, Buddha, hingga St. Francis—serta kesadaran bahwa uang memupuk ilusi kendali waktu dan ketakutan akan “Bad Thing.” Iman diterjemahkan menjadi praktik memberi-menerima langsung, tanpa utang maupun perdagangan.

RELASI, KERJA, DAN MOBILITAS

Meski tidur di bawah jembatan, ia bukan pengemis: sering bekerja, menolak bayaran, menumpang, bersepeda, menjadi penjaga rumah, dan tinggal berbulan-bulan di komunitas yang menerimanya—membuktikan jaringan sosial dapat menggantikan dompet seutuhnya.

PERKEMBANGAN DAN DAMPAK

Sundeen menarasikan hidup Suelo sebagai kritik budaya konsumsi sekaligus eksperimen radikal yang menginspirasi pembaca dan liputan luas. Setelah 15 tahun, Suelo kembali memakai uang demi merawat orang tua—tanpa menanggalkan pelajaran kemandirian, kemurahan, dan kepercayaan.

Spread the love
Author:

Kami di sini dengan satu misi untuk membantu pemilik bisnis memulai, meningkatkan, dan mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yang benar-benar bermakna saat ini dan di masa depan.

Subscribe to my newsletter! Get FREE RESOURCES to grow and expand your business

Loading