Sifat Uang (Geoffrey Ingham)

Sifat Uang (Geoffrey Ingham)

UANG SEBAGAI RELASI SOSIAL

Uang dipahami Ingham sebagai institusi yang lahir dari hubungan sosial, bukan sekadar tirai netral atas “ekonomi riil”. Nilai dan stabilitasnya mencerminkan keseimbangan kekuatan politik, hukum, dan pasar; karenanya, uang tak pernah sepenuhnya apolitis.

PRIMASI MONEY OF ACCOUNT

Kunci teori Ingham mengikuti jejak Keynes: unit hitung nominal mendahului bentuk uang apa pun. Harga dan utang lebih dulu dinyatakan dalam satuan abstrak; lalu berbagai “benda” disahkan untuk menunaikannya. Itu membedakan era uang dari barter.

NEGARA, PAJAK, DAN CHARTALISM

Teori negara (chartalism) menyatakan uang sah karena diterima negara untuk pajak dan dipakai negara membayar kewajibannya. Dengan menetapkan unit hitung serta apa yang diterima, otoritas menciptakan “keterterimaan” uang dan melegitimasi nilainya.

KREDIT-UANG YANG ENDOGEN

Dalam kapitalisme, bank mencipta uang melalui pinjaman menumbuhkan simpanan; sirkuit moneter bertumpu pada relasi bank–firma–pekerja. Uang merupakan klaim atas nilai masa depan, sehingga penawaran uang bersifat endogen, bukan “dari luar”.

KRITIK TEORI KOMODITAS

Membongkar teori komoditas/kuantitas: bukti historis lemah, transmisi jumlah-ke-harga tidak meyakinkan, dan kredit tidak tepat direduksi sebagai penghemat “uang sejati”. Memperlakukan uang sebagai logam menutupi hakikatnya sebagai hubungan utang-piutang.

ASAL-USUL PRAKAPITALIS UANG

Asal mula uang berakar pada pengukuran kewajiban dan denda di masyarakat awal. Di Mesopotamia, unit hitung negara menilai setara gandum–perak untuk pajak dan sewa; pembayaran dilakukan in natura, sedangkan satuannya tetap nominal.

DARI ROMA KE “GHOST MONEY”

Keruntuhan Romawi memisahkan unit hitung dari alat bayar; banyak koin berlainan beredar, sementara pound/livre menjadi “ghost money” akuntansi. Standarisasi kembali lahir saat negara–militer menguat, dan koin menstimulasi perdagangan lintas yurisdiksi.

KAPITALISME DAN KARTAL KREDIT

Khas kapitalisme ialah monetisasi utang privat melalui perbankan, disangga negara yang menetapkan standar nilai. Fiksi “standar invarian” diproduksi lembaga dan wacana ekonomi, menstabilkan ekspektasi sehingga kredit-deposit dapat berfungsi sebagai mata uang.

DISORDER MONETER DAN RUANG BARU

Inflasi 1970-an, deflasi Jepang, dan krisis Argentina menunjukkan uang tak netral; ekuilibrium bukan norma. Teknologi dan euro mencipta ruang; jika unit hitung dan klaim kredit dijaga otoritas, uang beradaptasi, tidak hilang.